Bentuk-Bentuk Realitas Sosial
1. Interaksi sosial : hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok dalam masyarakat
Dalam intraksi sosial terdapat empat sub komponen pendukung yaitu :
- Stimulan : suatu rangsangan yang mendorong seseorang untuk memberikan respons, yang berupa tingkah laku, penampilan, suara atau ucapan.
- Respons : aktivitas tanggapan yang muncul karena adanya stimulan. Dengan adanya respon dan stimulan maka terjadilah kontak sosial.
- Aksi : aktivitas awal yang menjadi penyebab munculnya interaksi sosial. Aksi dipengaruhi oleh simpati, sugesti, empati, dan identifikasi.
- Reaksi : suatu aktivitas tanggapan yang muncul setelah adanya aksi dari pihak pertama.
2. Stratifikasi sosial : penggolongan masyarakat secara hierarkis berdasarkan sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat.
3. Diferensiasi sosial : pembedaan masyarakat secara horizontal berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, bangsa, suku bangsa (SARA).
4. Sosialisasi : proses belajar berinteraksi seseorang atau individu di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
5. Proses sosial : proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu sehingga terwujudlah suatu perubahan.
6. Perilaku menyimpang : tindakan atau kelakuan warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Pelaku perilaku penyimpangan disebut
devian. Perilaku penyimpangan disebut
deviasi. Perilaku tidak menyimpang disebut
konformitas. Sumber perilaku penyimpangan yaitu :
- Aparat penegak hukum tidak berlaku secara optimal.
- Status sosial budaya dalam masyarakat semakin buruk.
- Proses pewarisan budaya yang tidak berhasil.
- Proses sosialisasi tidak sempurna.
7. Pengendalian sosial atau kontrol sosial : suatu sistem yang sengaja diciptakan oleh masyarakat untuk dijadikan pedoman berperilakuyang sudah digariskan di dalam nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Perangkat kontorl sosial yaitu berupa norma, lembaga, dan personel penegak hukum.
8. Pranata sosial atau lembaga sosial : sistem norma untuk mencapai tujuan yang dianggap penting bagi sebuah masyarakat. Lembaga sosial diantaranya yaitu :
- Lembaga keluarga.
- Lembaga keagamaan.
- Lembaga pemerintahan.
- Lembaga perekonomian.
- Lembaga pendidikan.
9. Nilai dan norma : Nilai adalah suatu yang abstrak yang dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Norma adalah wujud nyata dari nilai yang berupa peraturan, kaidah atau hukuman.
10. Perubahan sosial budaya : munculnya corak budaya baru yang dianggap lebih ideal yang terjadi karena adanya perubahan struktur sosial dan struktur budaya sebagai akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial budaya yang ada. Perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perubahan lingkungan alam, situasi kependudukan, struktur sosial budaya, serta nilai dan sikap.
11. Kebudayaan : adalah bentuk dari budaya. Menurut Kuntjoroningrat kebudayaan dapat berbentuk :
- Artefak atau peninggalan manusia.
- Sistem aktifitas atau kegiatan manusia.
- Sistem ide/gagasan.
Secara universal 7 unsur utama kebudayaan :
- Sistem komunikasi/database.
- Sistem kepercayaan/religi.
- Sistem kesenian/seni.
- Sistem organisasi sosial/kemasyarakatan.
- Sistem mata pencaharian/ekonomi.
- Sistem ilmu pengetahuan.
- Sistem peralatan dan perlengkapan hidup/teknologi.
12. Status dan peranan sosial : Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Peranan sosial adalah aktivitas seseorang yang disebabkan oleh status sosialnya di dalam masyarakat.